Standarisasi Proses Produksi

Teknisi Digital Printing Semarang


Standardisasi disegala proses produksi sangat mutlak & butuh dilakukan bahkan serentak dibakukan biar akan memperlancar proses produksinya & bahkan membuahkan produk yg mutunya standard serta.
Dalam dunia cetak menempa yg berdemensi amat sangat tinggi ini, ada dua perihal yg amat mutlak diwaktu memproduksi, adalah bahwa seorang atau grup atau asosiasi yg berkecimpung di industri cetak menempa, bagaikan dia berdiri tegak dgn satu kaki berdiri di industri grafika/industri jasa yg melayani kemauan pemesan demi mencapai kepuasan pelanggan, sedangkan satu kaki yang lain berdiri di industri pabrikan/manufacturing yg mesti memproduksi massal serasi dgn besar nya pesanan.

Keadaan begitu jadi akibat dari industri cetak membentuk yg masuk didalam grup perusahaan yg “JOB-ORDER” artinya bahwa satu buah perusahaan percetakan berproduksi berdasarkan terhadap pesanan, maka pemesan amat sangat berpengaruh didalam tentukan jalannya proses produksi, memastikan diwaktu produksi bahkan unsur kualitaspun ikut tentukan.
Apa efek dari memproduksi barang cetakan yg berdasarkan kemauan pemesan? Bahwa perusahaan dalam memproduksi pesanan berbentuk barang cetakan itu mesti menyesuaikan tipe teknologinya, type teknik produksinya, media produksi, bahan produksi, proses produksi, jadwal produksi & bahkan mutu hasil produksinya. Bersama adanya keadaan begitu, sehingga sering perusahaan percetakan di tanah air ini seberapapun besar nya, masihlah memerlukan perusahaan lain yg barangkali mempunyai teknik produksi, fasilitas produksi yg tidak sama juga sebagai anggota grup atau sub. perusahaannya.

Penyesuaian aspek-aspek produksi tersebut biar bisa membuahkan product yg cocok dgn kesepakatan antara pembuat & pembeli, baik dalam ketepatan disaat produksi, kualitas produksi & bahkan bisa jadi nilai atau harga dari order tersebut.

Seterusnya, product non-standard, artinya product yg dibuat atas basic pesanan baik dalam factor : kualitas, jumlah, wujud, & diwaktu penyerahan, dll, seluruhnya unsur itu disesuaikan dgn kemauan dari pemesan. (Contohnya : di pabrik kertas diproduksi bermacam-macam kategori & ukuran yg disesuaikan dgn kebutuhan konsumen/masyarakat, seperti kertas HVS diproduksi ada yg beratnya 60 gr, 70 gr, 80 gr, 100 gr tiap-tiap meter perseginya, selanjutnya ada bermacam-macam type karton, kategori kertas bersama beraneka ketebalan & gramaturnya, disesuaikan bersama kemauan pelanggan atau pasar). Dalam memproduksi product yg non-standard itu, industri grafika memerlukan peralatan-peralatan penambahan, tiap-tiap pesanan yg tidak serupa memerlukan penanganan yg berlainan, dalam pemakaian peralatan, proses produksi, kategori bahan, wujud, kualitas, ketepatan diwaktu, dll. Maka standarisasi dibidang grafika menjumpai rintangan dalam menetapkan : kualitas bahan, keadaan peralatan, kategori proses produksi, type teknik produksi, kala produksi, tingkatan kualitas & nilai/harga terhadap tiap-tiap type order/pesanan. Perihal ini terutama diakibatkan sebab pengaruh & adanya kemauan pemesan yg berbeda-beda & tingkat kepuasan pelanggan amat bervariasi, juga keadaan perusahaan dengan cara umum.
LANGKAH Business MENUJU STANDARDISASI PROSES PRODUKSI.

di kesempatan penerbitan kali ini judul ”standardisasi” belum dapat membahas berkenaan standardisasi seperti yg diatur didalam ISO yg berkaitan seluruhnya perihal produksi & yg mengenai bersama produksi, tapi dapat dibatasi terhadap usaha-usaha teknis produksi cetak(lebih kusus lagi berkenaan teknis produksi dibidang teknik cetak ofset lembaran/sheet fed offset), buat mempermudah memberikan masukan pada pembisnis kusus perusahaan percetakan ofset yg bakal merintis perusahaannya utk melengkapi & meningkatkan posisinya jadi perusahaan yg mempunyai standard ISO.
Sebelum membahas perihal teknis produksi, dikemukakan mengenai pengertian standard, faktor apa saja dalam pengertian standard & apa pentingnya adanya standard.

Standard, ialah sesuatu yg didirikan/ditentukan/dibentuk oleh pihak otoritas / penguasa, tradisi atau persetujuan / kesepakatan umum yg seterusnya dipergunakan sbg model, sampel atau titik acuan, titik awal. Opini lain mengemukakan bahwa standard yaitu sesuatu yg dibentuk oleh penguasa/otoritas sbg aturan/ketentuan/batasan buat sebuah ukuran : kuantitas/jumlah, berat, luas, nilai, ketika atau bahkan kualitas/ kualitas.

Pertanyaan yg muncul dimasyarakat merupakan “mengapa mesti standard”
1. Biar terukur.

Sesuatu proses, hasil gerakan dari proses tersebut supaya mempunyai tingkat nilai tertentu, sehingga mesti ada faktor tertentu yg bakal diukur, seberapa besar/ tinggi/luasnya, maka dgn nilai ukur yg di capai bakal menunjukkan seberapa besar/tinggi/luas dari proses tersebut.

2. Biar dapat di terima

Utk sanggup memberikan berita pada penduduk khususnya pemesan barang cetakan, sehingga peran standard satu buah product dinilai teramat utama, dikarenakan bersama tingkat standard yg sudah ditetapkan & disetujui jadi jalan penghubung pada pemesan buat menerima hasil proses produksi
3. Supaya berkwalitas

Nilai standard dari tiap-tiap tahapan aktivitas produksi yg sudah dihasilkan & disepakati & jadi pedoman/standard gerakan lanjutan, sehingga bersama standard ini dapat bakal menjamin mutu product, maka antara pembuat & pembeli tak butuh was-was & senantiasa khawatir dapat hasil produknya.

4. Biar timbul rasa puas

Kepuasan dari pelanggan/konsumen/customer dapat hasil product satu buah pembuat, merupakan jadi titik utama didalam proses berproduksi. Lantaran bersama kepuasan pelanggan itu perusahaan bakal terjadi baik & diusahakan dapat berkembang pesat.

Mekanisme Standard Operasi (Standard Operation Presedure / SOP) Teknik Produksi Cetak Ofset yakni satu buah ketentuan/prosedur/langkah-langkah yg mesti diketahui/dilewati/dikerjakan oleh orang/kelompok/petugas dalam laksanakan gerakan produksi dengan cara teratur/terencana/terpadu maka dapat diperoleh/dihasilkan sebuah product yg diakui/disepakati/ di terima oleh seluruh pihak yg mengenai dgn product tertentu.
Lokasi LINGKUP SOP PRODUKSI CETAK
Gerakan SOP Produksi Cetak ini diawali penerimaan Surat Perintah Kerja (SPK) dari Perencanaan Pengendalian Produksi (Planing Production and Controll / PPC), di lengkapi dgn info berkaitan kesiapan bahan produksi, dilanjutkan ke bidang persiapan produksi (pre-press), konsisten ke sektor produksi & seterusnya ke bidang penyelesaian produksi.
Tiap-tiap sektor ini kepada akhir tugasnya memberikan laporan ke sektor PPC buat bahan evaluasi khususnya evaluasi berkenaan diwaktu pengerjaan tugas. Ini mutlak sebab dikala yg difungsikan & disediakan kepada tiap-tiap sektor ialah bidang dari saat penyelesaian dengan cara total & jadi kesepakatan bersama pemesan. Kepada akhir gerakan produksi merupakan pengepakan, pengemasan & distribusi ke pemesan.
Syarat-syarat jalankan SOP Produksi Cetak tak saja dilakukan oleh para operator mesin cetak, bakal tapi seluruhnya Pegawai didalam perusahaan itu yg dimulai dari Pegawai yg menerima order/pesanan (dibeberapa perusahaan percetakan berikan pekerjaan penerima order itu yang merupakan “Customer Service” yakni Pegawai yg menerima order, menganalisa order, mengevaluasi order apakah perusahaan sanggup & ingin menerima order. Dalam menganalisa order, pengguna service memperhatikan benar kebolehan peralatan/mesin-mesin, system proses produksi perusahaan & kebolehan Sumber Daya Manusia produksi buat mengolah & mengerjakan order. Hasil analisa kastemer service bakal dipergunakan utk menetapkan kala produksi & budget produksi, bila mungkin saja menetapkan tingkat mutu yg mampu di capai oleh perusahaan.

Didalam jalankan standardisasi mekanisme operasi produksi cetak, dipakai beraneka ragam alat & kelengkapan opersional buat dimanfaatkan sbg bahan penentuan standard, seperti :

a. Materi, data spesifikasinya order yg mencakup : ukuran cetak, tipe kertas, tipe teknik produksi cetak, ukuran menjadi, jumlah warna, system penyelesaian, ketika produksi, saat penyelesaian.

b. Proof/cetak cobalah, yg bakal dipergunakan utk tentukan posisi, tingkat mutu, kontras warna.

c. Surat Perintah Kerja Produksi, adalah dokumen order yg diterbitkan oleh Perencana & Pengendali Produksi sbg hasil dari kesepakatan dgn pemesan/customer.

d. Instruksi Kerja Cetak, adalah data & kabar yg dipergunakan sbg acuan dalam melakukan order tugas cocok bersama mekanisme.

e. Standard acuan kualitas, yaitu sebuah arahan tingkat kualitas yg mesti di raih dalam proses produksi cetak.

f. List data sensor cetak, ialah satu buah data yg dipergunakan utk mengecek proses penyelesaian produksi cetak.

g. Laporan produksi cetak, berisikan menyangkut :

1). uraian product pas dgn SPK,

2). lama ketika yg dipakai buat mengerjakan/menyelesaikan

order/pesanan;

3). Jumlah penggunaan tiap-tiap tipe bahan baku produksi;

4). Jumlah waste/kerusakan akibat produksi tiap-tiap bahan terhadap tiap

proses produksi;

5). Analisa permasalahan terhadap tiap-tiap tahapan produksi.

Kemudian dalam laksanakan bisnis standardisasi proses produksi cetak ini dipersyaratkan beraneka elemen yg berkenaan unsur pelaksana/petugas/ Sumber Daya Manusia & metode pelaksanannya biar proses mendapati standard/ arahan pembuatan tercapai bersama baik & segera.