Mengenal Dunia Grafika

Teknisi Digital Printing,Pemahaman penduduk pada istilah “ Grafika “ hingga kala ini tetap tanda bertanya agung, ditambah dgn adanya bermacam macam opini yg memandang gerakan percetakan dalam arti yg sempit. Padahal seandainya ditelaah, grafika didalam kamus akbar bahasa Indonesia & Leksikon Grafika yg diterbitkan oleh Pusat Grafika Indonesia, sertakamus-kamus dari manca negeri,mengandung pengertian sebuah proses panjang yg diawali dari seseorang/kelompok yg memiliki ide/gagasan ataupun buah pikiran yg mau dikeluarkan/diinformasikan pada masyarkat luas.
Pastinya utk akan menginformasikan ide/gagasan ataupun buah pikirannya itu mesti dituangkan/diwujudkan dalam wujud tulisan/gambar atau wujud lain yg diperbanyak/digandakan supaya dapat dipahami oleh khalayak/masyarakat luas. Buat mencapai maksud itu,digunakan kegiatan-kegiatan merencanakan, mengevaluasi, menjadwalkan beraneka ragam gerakan buat memperbanyak konsep sedemikian rupa maka gagasan/buah fikiran sanggup di terima penduduk yang merupakan sebuah factor yg berguna. Dengan Cara sederhana kegiatan-kegiatan di atas akan divisualisasikan,
Masalah awal yg muncul dalam memulai gerakan memperbanyak naskah merupakan : dalam nenentukan wujud penyajiannya, seberapa besar nya wujud & ukurannya, berapa tidak sedikit mesti diperbanyak, seberapa luas & kearah mana penyebarannya, berapa saat yg dimanfaatkan utk memperbanyak, kemana mesti mendistribusikan, maka dapat bisa mencapai sasaran pada penduduk penerima alat komunikasi tersebut.

Betapa luas area lingkup & cakupan dari aktivitas kegrafikaan yg tercermin terhadap ilustrasi di atas, yg bagi warga awam menilainya yang merupakan satu buah yg sederhana & tak bermakna. Padahal jika ditelaah lebih mendalam gerakan kegrafikaan tak saja kepada gerakan yg serta-merta kepada aktivitas teknisnya, namun justru aktivitas di luar teknis kegrafikaan ini jadi amat sangat luas, contohnya : pabrik-pabrik produsen bahan & alat produksi, agen penyedia bahan, sarana & alat produksi, bahkan tak jarang para perantara/agen yg menggantungkan hidupnya kepada meringankan aktivitas orang lain (yang merupakan perantara atau calo yg meraih prosentase dari gerakan itu).

ILUSTRASI PENDIDIKAN GRAFIKA

Negeri kita ialah negeri yg amat sangat luas terbentang dari barat ke timur & berpenduduk jelang angka seperempat milyard. Seterusnya dari ilustrasi di atas tergambar bahwa seluruhnya orang (tak menonton umur, tingkat pendidikan, domisili, status sosial ekonomi, dll) memerlukan barang cetakan juga sebagai hasil karya insan grafika. Bahkan ada peribahasa bahwa barang cetakan difungsikan orang sejak mulai dirinya belum dilahirkan (masihlah didalam kandungan ibunya) hingga orang itu wafat dunia. Peribahasa ini meng-gambarkan pada kita betapa pentingnya barang cetakan dalam menopang kehidupan manusia, penduduk bahkan negeri. Maka mampu dibayangkan berapa jumlahnya barang cetakan yg difungsikan, disediakan, diproduksi oleh beberapa orang grafika buat mencukupi kepentingan penduduk kita. Setelah Itu jikalau dikaitkan bersama pendidikan grafika yg ada ditanah air kita, yg terang belum seluruh provinsi yg banyaknya 34 provinsi mempunyai sekolah grafika terhadap tingkatan apapun pun. Selanjutnya provinsi yg telah ada sekolah grafika masihlah terbatas terhadap sekolah menengah kejuruan. Sedangkan kepada tingkat akademi/politeknik yg membuahkan sarjana muda/ahli madya masihlah terbatas di Jakarta, yg nota bene dua perguruan tinggi swasta yg mempunyai rute grafika jumlah mahasiswa/peminat sangat amat sangat sedikit yg kadang-kadang menurut keputusan pemerintah dalam faktor ini Kementerian Pendidikan & Kebudayaan/ Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi/Koordinator Perguruan Tinggi Swasta jumlah penggemar yg teramat minim (yg berakibat terhadap dana yg terkumpul tak dapat mencukupi buat membiayai pembuatan tridharma perguruan tinggi akibat jumlah mahasiswa teramat minimal) sehingga sebaiknya ditutup & tak menyambung pendidikan grafika lagi.
Seterusnya berpaling terhadap perguruan tinggi milik pemerintah setingkat politeknik (ada dua Politeknik Negara Jakarta & Politeknik Alat Kreatif) keduanya mempunyai acara studi teknik grafika, jumlah pecinta yg memang lah mau pilih acara ini pula amat terbatas. Ke-2 politeknik negara ini hingga disaat ini masihlah konsisten terhubung acara studi teknik grafika dikarenakan tetap ada subsidi/bantuan dari pemerintah utk pengerjaan tridharma nya.